Proyek Pembangunan RS PON Jakarta Sebagai RS Pendidikan Menjadi INN Pada Akhir Maret 2025 Selesai

IMG-20250122-WA0216

Jakarta, MM – Proyek pembangunan gedung rumah sakit pusat otak nasional (RS PON) Prof. Dr.dr. Mahar Mardjono Jakarta Sebagai RS Pendidikan menjadi Institut Neuro Sains Nasional (INN) yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk kerjasama operasional (KSO) dengan PT PP (Persero) Tbk, dengan nilai proyek Rp 957 miliar, saat ini progres pekerjaan sudah mencapai 87 persen.

Hal itu dikatakan oleh Budianto Setiawan, Manager Proyek saat ditemui dilokasi proyek di Jl. MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, pada Selasa (20/1/2025). “Progres pekerjaan sudah mencapai 87 persen. Akhir Maret nanti dipastikan proyek sudah selesai, lebih dulu dari yang direncanakan. Saat ini pekerjaan sudah masuk ketahap finishing (penyelesaian, red),” kata pria yang akrab disapa Wawan.

Dikatakannya, pembangunan rumah sakit yang sedang dilaksanakan ini juga tidak terlepas dari fasilitas pendukung peralatan dari rumah sakit. Ini juga tidak lepas dari peran vendor lain, sebagai pengadaan alat kesehatan. “Yang pertama kita harus tahu dulu spesifikasi alat yang akan dipasang oleh rumah sakit, termasuk posisi peletakan dan sebagainya kita rencanakan, kemudian akses mobilisasi alat kesehatan tersebut. Saat ini juga alat kesehatan sudah mulai on side. Sejauh ini sudah mulai sinkron dan tidak ada kesulitan,” papar Wawan.

Saat ini, tambah Wawan, jumlah pekerja yang mengerjakan proyek total keseluruhan berjumlah 1200 orang. Semua sudah terlindungi oleh BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

Selain Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pihaknya juga menerapkan Budaya Kerja 5R terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. “Untuk menerapkan budaya 5 R itu butuh keseriusan. Tidak mudah untuk merubah pola pikir seseorang untuk disiplin. Makanya saya mencontohkan langsung kepada pekerja,” ujar pria yang sarat pengalaman menjadi manajer proyek ini.

Untuk diketahui, proyek pembangunan ini terdiri dari dua gedung utama. Yaitu Gedung Pelayanan serta Gedung Pendidikan dan Penelitian.

Gedung Pelayanan dirancang untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi melalui sistem cluster. Layanan unggulan yang akan hadir meliputi Autism Centre, Epilepsy Centre, Rehabilitation Centre, Stroke Centre dan lainnya.

Sedangkan Gedung Pendidikan dan Penelitian akan mendukung program Hospital Based System. Gedung ini rencananya untuk pendidikan spesialis neurologi, dan program ini ditargetkan berjalan pada awal 2025.

Program pendidikan di RSPON akan didukung badan pendidikan internasional ACGME (Accreditation Council for Graduate Medical Education). Diharapkan ke depannya, RSPON juga dapat membuka program residensi lain, seperti bedah saraf.

Program Pendidikan Hospital Based ini juga diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan dokter spesialis neurologi Indonesia. Gedung penelitian dedikasikan untuk memajukan penelitian transaksional, yang berfokus pada pengembangan pengobatan presisi.

Gedung ini akan dilengkapi dengan Unit Uji Klinis yang memiliki kapasitas 18 tempat tidur. Fasilitas tersebut diharapkan mampu menarik kemitraan nasional dan internasional.

Jugs diharapkan, pembangunan gedung INN dapat memberikan kontribusi besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan di Indonesia. Serta dapat meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia, terutama di bidang otak dan persyarafan. (Redaksi)